Find Our Own Soulmate :D

Senin, 09 Juni 2014

Sebuah catatan nggak jelas. Silakan kalau mau dibaca :)

Ah, dapat satu ilham hari ini. sebenarnya sih ilham tertunda yang baru aku dapetin sekarang. Aku mendapatkan ini dari seorang pria yang memang pantas mendapatkan wanita yang disukainya (asekk~)
Proses keberhasilan-penangkapan-ilham ini menurutku harus dijelaskan dengan cerita yang agak panjang, hehe.
Ceritanya, aku mengikuti Try Out (TO) USM STAN—sebuah sekolah kedinasan di Jakarta. TO tersebut diadakan di tiga SMA di Jakarta. Aku mengikuti TO di salah satu SMA pilihan panitia di daerah Cibubur, Jakarta Timur. Sebenarnya lokasi rumahku sangat jauh dengan lokasi sekolah itu. Tapi, karena aku bareng temanku—Okta, dan ia ingin merasakan suasana berbeda di sekolah yang jauh, maka kami pilihlah sekolah itu. TO tersebut bukan hanya sekadar TO, disana juga terdapat seminar dan campus expo. Aku belum beruntung karena tidak mengikuti campus expo, tapi Alhamdulillah aku dapat mengikuti TO dan seminarnya. Walaupun aku merasa… ehm, kesulitan saat mengerjakan TO-nya T.T.
Awalnya… aku pengen banget ikut campus expo itu. Tapi… sang Maha Pencipta berkehendak lain. Aku kira acara campus exponya dimulai setelah shalat Zhuhur (kira-kira pukul 1 gitu deh). Nah, ternyata setelah aku selesai shalat suasananya malah sepi. Aku kira acaranya sudah selesai T_T.
Yang aku herankan adalah, betapa sepinya suasana masjid di sekolah itu. Yang aku temui cuma beberapa orang wanita peserta TO, beberapa panitia, dan… dua orang pria saat berpapasan di tangga masjid. Aku akui salah satu pria itu lumayan ganteng. Ah, ngeri juga ngeliatnya (ngeliat cowok ganteng, kok ngeri, ya? Ckck). Sekalian mau ngambil sandal juga sih waktu itu. Untungnya gak lupa bilang, “Misi, Kak,” dan dia menyahuti. Agak seneng juga sih, hihi.
Gak cuma masjidnya yang sepi, suasana sekolahnya juga sepi banget. Karena para panitia dan pesertanya lagi jajan? Atau… mereka pulang? Eh tau-tau masih ada sesi seminarnya. Awalnya aku dan Okta malah lupa kalau masih ada sesi seminar. Untungnya seminar baru hampir dimulai. Oke, di paragraf ini aku mau cerita dua keanehan. Aneh part pertama adalah, saat aku memasuki ruangan seminar, suasana seminar yang sepi sehingga yang mengikutinya bisa dihitung dengan jari. Bayangin, kapan lagi dapet seminar yang pembicaranya adalah alumni STAN sendiri? Bagian aneh part dua adalah: kakak yang ganteng yang kami temui di masjid itu tiba-tiba muncul jadi pembicara di seminar kali itu. Weew~
Geudaeyo, aku bakal ngenalin dia. Namanya adalah Kak Kece (nama disamarkan). Ia adalah seorang lulusan sekolah tinggi kedinasan yang saat ini sedang menempuh pendidikan S1 di sebuah PTN favorit. Udah gitu waktu SMA dia sangat aktif berorganisasi—jadi ketua OSIS di SMA nya dulu. Di usianya yang masih muda (kira-kira 24 tahun) dia (menurutku) sudah hidup mapan, sudah punya penghasilan sendiri.
Yang aku herankan adalah (memang banyak yang aku heranin. Tapi jangan heran ya, hehe), di antara setiap manusia disana, dia selalu agak-agak lupa dengan nama orang yang sudah ditanyainya. Tapi… dia selalu ingat namaku. Aneh bukan? Eits, tapi jangan mikir macam-macam. Akan aku jelaskan mengapa nanti, hohoho^^
Ya, itulah yang mengesankan hari itu.
Beberapa hari kemudian…
28 Maret, 2014…
Aku yang tiba-tiba teringat Kak Kece langsung membuka twitternya. Oke, di avatarnya ia berfoto dengan seorang wanita yang awalnya aku kira adiknya. Tak lupa aku jelajahi blognya yang tertera di bio twitter miliknya, lumayan buat nambah inspirasi :D (kata halus dari nge-Stalk XD) Di blog itu… terukir nama… Kak Keren (nama disamarkan)—kekasihnya. Hemm mungkin bagi orang-orang yang mengira dia masih joms dan ‘menyimpan’ suka dengan Kak Kece sejak lama… harus siap-siap patah hati, hahaha. Dia sudah menjalin hubungan dengan Kak Keren selama dua tahun.
Kawan, yang aku bahas ini bukan gosip atau sebagainya, akan tetapi sebagai bahan pelajaran buat aku, terutama kita sebagai kawula muda.
Dari blognya dan blog kekasihnya yang aku telusuri, terlihat bahwa mereka adalah pasangan yang serasi, sama-sama bijak, sama-sama gigih dalam menjajaki hidup. Kak Kece yang alumni STAN, notabenenya adalah sebuah sekolah kedinasan yang-siapa-sih-calon-mahasiswa-tidak-mau-namun-masuknya-sangat-sulit ini. Bagaimana dengan wanita beruntung yang jadi pilihan hatinya? Ya, Kak Keren ini adalah dokter muda lulusan UNPAD yang sudah melakukan praktek. Imagine, an economist and a doctor, what the couple with guaranteed job, isn’t it?
Kawan, yang aku pikirkan sekarang bukanlah betapa mapannya pekerjaan mereka, bukan. Belakangan ini aku membaca buku karangan seorang ustadz cerdas yang bukunya dibuat ilustrasi (semacam komik). Buku itu membahas tentang problematika remaja dalam membahas cinta *ciiiiaaaeeellah* hahaha. Eh, eh, serius nih. Kita pasti pernah suka sama orang kan? (sama lawan jenis tentunya). Kita punya dua pilihan:
1.     Membiarkan perasaan suka itu menjadi liar; atau
2.    Menahannya hingga saat yang tepat

Yang benar adalah pilihan kedua sebenarnya. Ah, padahal aku sudah membaca buku itu dua kali. Tapi anehnya bukan pilihan kedua itu yang aku jalani. Malah pilihan sesat yang aku jajaki.
Kutipan di buku itu yang aku ingat garis besarnya adalah:
Jika aku ingin mendapatkan suami yang baik, aku harus berandai jika aku adalah seorang muslim yang baik itu. Jika aku seorang muslim yang taat kepada Allah, muslimah macam apa yang akan aku ambil sebagai pendampingku?
Itu. Bagian itu yang aku baca berkali-kali. Tapi bagian itu pula yang aku lupakan, hingga aku membaca isi blog pasangan sejoli yang menggugah hatiku itu. Muslim yang baik dan cerdas ya untuk Muslimah yang baik dan cerdas pula, dan sebaliknya.
Ah, tapi banyak juga pria cerdas yang berpasangan dengan wanita yang tidak secerdas pria itu, atau sebaliknya. Haha, pasti banyak yang berpikir begitu kan? Menurut aku nih, ya, setiap orang kan gak ada yang terlahir sempurna, ya kan? Jadi… mereka mungkin berjodoh karena mereka bisa saling melengkapi. Hohoho~
Aku percaya, kalau wanita itu adalah bagian ‘tulang rusuk’ jodohnya yang hilang. Jadi, apa yang si pria lakukan, nggak akan beda jauh sama wanita yang jadi belahan jiwanya. So guys, nggak ada salahnya kan kalo kita selalu memperbaiki diri di masa sekarang, who knows, pria yang jadi belahan jiwa kita sedang memperbaiki dirinya pula. Eits, tapi jangan lupa… esensi kita untuk memperbaiki diri jangan hanya mengharap jodoh semata, tapi juga ikhlas karena ingin memperbaiki diri sebagai hamba Allah. Semoga! J J J J J


*ps:
Kalian pasti penasaran, kan, kenapa waktu itu Kak Kece nggak lupa sama namaku? Jawabannya adalah… jeng jeng jeng!
Ada di salah satu postingan blognya Kak Keren—berjudul AISHA. Yah walaupun bukan Aisyah sih, hehehe. Jadi, jika Kak Kece dan Kak Keren nikah nanti, mereka bakal namain salah satu anak perempuan mereka dengan nama itu. Wah wah, pantas aja Kak Kece nggak lupa sama namaku. Mungkin kayak terjebak nostalgia, hahaha.

Okedehh~ segitu aja postingnyaa.. maaf ya kalau kata-katanya kurang nggak jelas --V) 
see ya next posting! ;)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS